Jumat, 06 Mei 2011

Sejarah Hangeul ( 한글 )

Huruf korea sering dikenal dengan nama hangeul ( 한글 ) .
Huruf ini di buat oleh raja SEJONG , generasi keempat dinasti kerajaan Choseon , 
Bersama dengan para ilmuan linguistik pada 1443 AD .
Huruf Hangeul terdiri atas 28 huruf , yaitu 11 Vokal dan 17 konsonan .
Namun , saat ini huruf yang lazim dipergunakan secara keseluruhan berjumlah 40 huruf , 
Yang terdiri atas 10 vokal tunggal , 11 vokal gabungan , 14 konsonan tunggal & 5 konsonan gabungan .
Pertama kali Raja Sejong menamakan alfabet tersebut HUNMINJEONGGEUM 
( '' Suara yang tepat untuk di ajarkan kepada rakyat '' )
Alfabet ini sekarang dinamakan HANGEUL yang bernama alfabet HAN atau alfabet AGUNG.
Setiap tanggal 9 oktober di KOREA SELATAN diperingati sebagai HARI HANGEUL.


Keunggulan :




Dari 6000 buah bahasa yang dituturkan di duni saat ini, hanya 100 bahasa yang memiliki aksara mereka sendiri, salah satunya adalah Bahasa Korea yang menggunakan sistem penulisan Hangeul. Hangeul adalah satu-satunya aksara yang diciptakan oleh seorang individu berdasarkan teori dan maksud yang telah direncanakan dengan baik.
Dibanding aksara bangsa lain, Hangeul tidak didasarkan pada suatu bahasa tulis atau meniru aksara lain, namun unik khas Korea. Lebih lagi, Hangeul merupakan sistem penulisan yang bersifat ilmiah, didasarkan pada pengetahuan kebahasaan yang mendalam dan asas-asas filosofis sehingga membuatnya praktis, mudah dipelajari, dan elok rupanya.

Asas-asas hangeul :
Dalam sebagian besar sejarahnya, rakyat Korea menulis dengan aksara Tionghoa (Hanja). Karena bahasa tutur kedua bangsa ini berasal dari keluarga yang berbeda, bahasa Korea tidak bisa secara tepat diungkapkan dalam aksara Tionghoa. Dalam bahasa Tionghoa, kalimat ditandai dengan partikel, sementara dalam bahasa Korea, akhiran digunakan untuk menambah atau memodifikasi makna. Walau tidak nyaman, kaum bangsawan Korea (yangban) tetap mendukung penggunaan hanja secara teguh.
Raja Sejong adalah seorang pemimpin sekaligus ilmuwan, dan pelopor budaya. Melalui upaya keras bertahun-tahun, ia meneliti unit dasar Bahasa Korea menggunakan kemampuannya sendiri tentang kebahasaan dan akhirnya berhasil menuangkannya dalam bentuk aksara, Hunminjeongeum.
Tulisan di Sejong Sillok, volume Joseon Wangjo Sillok (Babad Joseon) tanggal 30 Desember tahun ke-25 masa Sejong bertahta, berbunyi:
Bulan ini, Raja telah menciptakan 28 aksara Onmun (aksara tutur) secara pribadi...Walau sederhana dan ringkas, aksara ini mampu menghasilkan variasi-variasi tak terhingga dan dinamakan Hunmin Jeongeum.
Berdasarkan "Penjelasan dan Contoh-contoh Hunmin Jeongeum" (1446): lambang konsonan dasar terbentuk secara sistematis berdasarkan organ mulut manusia saat mengucapkan beberapa jenis suara, sementara konsonan lain dibentuk dengan menambahkan guratan ke 5 bentuk dasar.

                                                              Foto Tulisan Hangeul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar